Penyajian Algoritma
Pseudo-Code
Pseudo berarti imitasi/palsu/semu. Sedangkan code berarti kode. Sehingga pseudo-code adalah kode-kode yang mirip dengan kode instruksi Bahasa pemrograman yang sebenarnya. Pseudo-code dapat berupa Bahasa Indonesia (local) atau Bahasa inggris (Internasional).
Pedoman Penyusunan Pseudo-Code
1. Langkah-langkah dalam penyusunan pseudo-code ditulis secara berurutan dan diberi nomor urut.
2. Notasi <- digunakan untuk memberikan nilai ke suatu variabel. Contoh : bil <- 0 artinya adalah memberikan nilai 0 pada variable bil.
3.
Setiap pernyataan atau perintah yang dapat berdiri sendiri akan ditulis dalam
sebuah baris tersendiri. Contoh : bil <- 1 + 2 artinya adalah menugaskan
atau memasukkan hasil penjumlaha 1 dan 2 ke dalam variable bil.
4.
Penulisan variable dengan awalan huruf kecil berarti variable non larik,
sedangkan penulisan variable dengan awalan huruf besar berarti variable larik
(array). Contoh : bil berarti variable non larik, A berarti variable larik (array)
5.
Notasi masukkan() / input() dan tampilkan()/print() secara berurutan mewakili perintah untuk memperoleh
masukan dan menyajikan keluaran. Contoh : Masukkan (panjang, lebar) Tampilkan (luas)
6.
Untuk menyatakan notasi larik (array) berdimensi satu maka penulisannya adalah
A[ i ] dimana i merupakan
nilai index. Sedangkan untuk larik berdimensi dua penulisannya adalah A[ i, j ] atau A[ i ][
j ] dengan index i sebagai baris dan j sebagai kolom.
7.
Indentasi atau penjorokan ke kanan digunakan untuk menuliskan
pernyataan-pernyataan yang berada dalam suatu struktur blok.
8.
Simbol // digunakan untuk menyatakan komentar.
Untuk Lebih Lengkap silahkan unduh file di bawah ini.
Asskum sobat gimana y kabarnya apakah ada dana kaget
ReplyDelete